JENIS-JENIS TOWER

TRIANGLE ARRANGEMENT
Dengan
konduktor 2 x 3 fasa dan 2 earth wire
3 x 3 fasa
dan 2 earth wire
3 x 4 fasa
dan 2 earth wire

Dengan konduktor
sampai 2 x 3 fasa + 2 x 3 fasa
denga satu earth wire.
Dengan konduktor sampai 4 x 3
fasa + 4 x 3 fasa denga dua earth wire

FAMILI PIRAMIDE

DELTA

GUYED TOWER
Jenis tower Guyed ini dapat
digunakan untuk jenis tower piramide mauoun delta
Untuk jenis tower ini cukup bagus dan harganya murah
tetapi sangat berbahaya karena apabila ada yang memotong salah satu guyednya
tower tersebut akan roboh.
Tower jenis
ini hanya dipergunakan untuk daerah yang tidak ada penduduknya dapat dipakai
untuk sampai dengan tegangan 380 KV

Cara
penarikan tali skur adalah membentuk sudut 60 O .
.
TOWER PORTAL

BAGIAN-BAGIAN
DARI TOWER

JENIS-JENIS
CROSS ARM
BASE

.
Rectangular
Base dipergunakan untuk menahan gara angin karena momen lawan akan lebih besar.
SECTION
Satu
section adalah antara tension tower sampai dengan tension tower berikutnya.

Equivalent
Span dihitung untuk setiap section
Dalam
penggunaannya misalnya kita dapatkan ES = 400 à 450 m maka
bila menggunakan VS = 500 m tidak tepat karena sebenarnya Ground Clearance
kurang dari 15 m , oleh karena itu kita
menngunakan VS = 350 m dengan konsekwensi Ground Clearance lebih sedikit dari
15 m ini lebih baik.
Di
Indonesia Template Catenery hanya menggunakan dua model yaitu
VS untuk
450 à 550 m
VS untuk 300 à 400 m
Karena di Indonesia
perbedaan suhu minimum
dan maksimum berkisar
antara
15O -- 35 OC , sedangkan
di Eropa menggunakan Template catenery
sampai 5 model
Yaitu : VS
350 à 350 - 450
VS450 à 450 – 550
VS
550 à 550 – 650
VS
650 à 650 – 750
VS
350 à dst

Karena di Eropa perbedaan temperatur cukup jauh berkisar
70O C yaitu antara – 30O
C sampai +35O C .
Jadi biarpun levelnya tidak sama
cara menghitung sag tetap sama tidak berubah sama seperti perhitungan pada
level yang sama dan hasilnya pun tidak berubah

Dalam pratek ini dipergunakan untuk pengecekan sag karena sag dan ground
clearance harus benar karena pada kenyataannya medan transmisi tidak selamanya
datar.

OFFICE MAP
Transmisi 500
KV adalah line utama dan merupakan proyek besar oleh karena itu harus diberi
tanda pada tempat-tempat khusus di peta terutama pada titik-titik deviasi dan
ini sangat penting.
Oleh karena
itu posisi dari terminal tower dan titik-titik deviasi harus tahu ordinatnya
yang menggunakan ordinat Meredians ( Bujur dan Lintang )
Misalnya pada
gambar peta letak transmission lines
Jakarta ( J ) à Bandung à Cirebon ( C ) à
Ungaran ( U ) dan diantara kota-kota tersebut juga digambarkan letak
titik-titik deviasi.
Bagaimana
menentukan arah utara , menggunakan kompas kurang tepat karena kompas menuju
kekutub , tidak tepat keutara tetapi bergeser ,
cara yang terbaik adalah dengan menggunakan matahari.

Pertama kita tempatkan teodolit diatas senter tower kemudian tempatkan peg
sejauh 50 meter sebagai referensi kemudian arahkan instrument ke peg referensi
dan putar kearah matahari ( antara jam 08.00 – 09.00 pagi ) sebesar sudut a,j posisi instrument dengan peg referensi
membuat sudut a
horisontal dan sudut j vertikal (
inklinasi ) , kemudian putar kearah matahari ( antara 15.00 –16.00 sore )
ditunggu sampai posisinya pas matahari lurus dengan instrument dengan sudut
inklinasi tidak berubah j
Arah utara adalah diputar sebesar sudut a à a = ( a1+
a
2
)/2 dari peg referensi .
NOTE :

Untuk melihat matakari tidak boleh langsung karena retina mata akan terbakar ,
oleh karena itu teodolit harus diberi filter yang berbentuk prisma sehingga
matahari terlihat menjadi 4 buah dan
persinggungan matahari terlihat gelap titik inilah yang kita ambil sebagai
titik tengah matahari.

Setelah didapatkan garis arah utara yang tepat kemudian ditempatkan peg sebagai
referensi , arah utara
untuk menentukan sudut
yaitu arah dari
transmission lines ( Centre Lines ).
Toleransi
perbedaan sudut adalah 1O
bila terjadi kesalahan lebih dari 1O maka pada waktu survey pasti terjadi kesalahan
, oleh karena itu harus diulang.
Kesalahan
pengukuran sudut berakibat besar maka untuk mengoreksi harus dichek dikedua
terminal sehingga bila terjadi kesalahan akan terlihat .
Bila terjadi
selisih 1O (
toleransi 1O
) maka setiap sudut deviasi harus diadakan kompensasi sebesar sudut 1O / No,angle.
Contih :
Misal pada
suatu transmission lines mempunyai dua sudut deviasi ( dua tempat )
Misal a1 = 30 O kekiri
a1 =
27 O kekanan
sedangkan a = +180 O .
b = - 282 O .
a - b ± 180
O = + 100 O
– 282 O + 180 O = - 2 O .
a1 + a2 = -30 O + 27 O = - 3 O.
Error
= -1 O .
Compensation = -1O / 2 = - 0 O.30’
Karena
kompensasi = - 0 O.30’ maka untuk
setiap sudut deviasi
harus ditambah 0 O.30’ , maka
a1 menjadi
= - 30 O
+ 0 O.30’ = -29 O.30’
a2 menjadi =
27 O +
0 O.30’ =
27 O 30’

Total = - 2 O
COORDINATES
Dua macam
koordinat
1. Polar
Coordinates - a ( Azimut )
-
L ( Distance )
2. Cartesius
Coordinates ( X
, Y )

PARTIAL COORDINATES
Ubtuk titik
A1 sebagai referensi adalah titik T1
maka :
XA1
= L1 cos (a - 90 O )
YA1
= L1 sin (a - 90 O )
XA2=
XA1 + L2
sin ( a1
+ a2 )
YA2
= YA1 + L2
cos ( a1
+ a2 )

CONTOH
REFERENSI A1
REFERENSI A2
REFERENSI A3
REFERENSI A4
X A2 =
D2 sin a
X A3 =
D3 sin b
X A4 =
D4 sin g
X A5 =
D5 sin d
Y A2 =
D2 cos a
Y A3 =
D3 cos b
Y A4 =
D4 cos g
Y A5 =
D5 cos d
TOTAL X A3 = T X
A2 + X
A3
Y A3 = T Y A2 + Y
A3
X A4 = T X A3 + X
A4
Y A4 = T Y A3 + Y
A4
X A4 = T X A4 + X
A5
Y A4 = T Y A4 - Y
A5 (
Karena d > 90 O )
KEDUDUKAN LOKASI
TRANSMISIION LINES TERHADAP
GARIS BUJUR
( GREEN
WICH ) DAN GARIS LINTANG ( EQUATOR )
Untuk
mengetahui lokasi Transmission Lines harus berlaku secara internasional yaitu
diukur dari jarak garis Green wich dan garis Equator , sehingga umum dapat
mengetahui dimana lokasi koordinat transmission lines tersebut terhadap garis
Green wich (Bujur) dan terhadap garis Equator ( Lintang ) .
Yang harus
diketahui lebih dahulu adalah titik Terminal tower kemudian setiap sudut
deviasinya dengan referensi koordinat terminal tower.

Untuk mengetahui geografi koordinat terminal tower maka titik terminal tower
tersebut harus menggunakan salah satu titik referensi yang sudah diketahui
geografi koordinatnya seperti Gunung , Menara TV, dan lain-lain , dari titik
ini kita tinggal menambah atau mengurangkan saja .
Partial
Coordinates ( PX T1 dan P Y T1 )
PX T1 = L sin b
PYT1 = L cos b
Sehingga
geografi koordinat terhadap garis green wich dan Equator untuk titik T1 adalah
:
G.X T1 = G.X 59 + P.X T1 (
Terhadap Green Wich )
G.Y T1 = G.Y 59 + P.Y T1 ( Terhadap
Equator )
Setelah
didapat letak geografi koordinat titik T1 maka untuk setiap sudut deviasi
sepanjang transmisi dapat ditentukan dengan referensi titik T1.
ER ECTION
Steel
Tower terdiri
dari banyak potongan-potongan besi siku dengan ukuran sesuai dengan posisinya
yang sudah digalvanisir .

Untuk memudahkan penyusunan tower ( konstruksi tower ) maka setiap potongan
besi siku harus diberi tanda sebagai identifikasi yaitu : type tower , nomor
posisi dan letaknya dikiri L dan dikanan R
Idenytifikasi
mulai dari ujung tower ( Earth Wire ) sampai ke Stub

Untuk
memudahkan erection harus dibuat Composision List untuk setiap type tower berikut extens body
dan extens legnya , juga untuk kebutuhan bautnya.
Composision
list harus benar dan teliti.
Contoh :
COMPOSISION
LIST FOR TOWER TYPE A
No.
posisi
L
R
Quantity
Ext.
A+3
Ext A+6
Ext A+9
1
1
1
2
2
2
2
4
3
2
2
4
4
5
.
.
56
8
.
.
944
4
No.
Posisi 56 dan 944 dapat dipasang dikiri
atau dikanan.
COMPOSISION
LIST OF BOLT TOWER TYPE A
f
S
QUANTITY
20
16
3
X4
18
20
2
X 4
16
18
4
X 8
Dst
f = diameter
S = panjang baut
XIX. STEEL YARD ( STEEL DEPO )
Cara
penempatan potongan-potongan bagian tower adalah penting sekali , pengelompokan
untuk setiap type tower harus teliti dan benar , ada dua sistem . pengaturan
penempatan potongan-potongan bagian tower :
1 .
Pengelompokan berdasarkan Nomor posisi untuk setiap type tower dalam satu
tempat sehingga bila diperlukan tinggal mengambil kebutuhan yang diperlukan
sesuai dengan komposisi list nya.
Karena tower
type merupakan mayoritas dari jumlah semua tower , hampir 90 % tower type A
maka diperlukan tempat yang luas sedang type tower yang lain tergantung
prosentase tower yang diperlukan , misal type tower A.R = 5 % Tower Type B = 2 %, Tower type C =
1 % dan seterusnya.
Cara
pengaturan penempatan potongan dibuat teratur adalah untuk memudahkan
pengambilan , sehingga bila diperlukan sebuah tower type A dapat dilayani
selama satu jam dan tidak terjadi kesalahan.

2. Cara
kedua adalah sistem bundle yaitu beberapa bagian dari satu type tower diikat
menjadi satu dan ini juga masih dikelompokan menurut typenya sehingga bila
diperlukan tinggal mengambil beberapa bundle sesuai dengan composision list
untuk setiap type tower misal keperluan satu tower diperlukan :
-
2 bundle top
-
2 bundle trave
-
2 bundle cross arm
-
2 bundle delta
-
2 bundle body
-
2 bundle stub
-
dst

Sedangkan pengelompokan mur-baut harus di pisah-pisah dikelompokan menurut ukurannya,
setiap ukuran mur-baut ditempatkan dalam suatu peti dan diberi kode nomor
ukuran mur-baut tidak boleh dicampur karena akan membuat bingung.
Pada
waktu pengiriman mungkin terjadi kesalahan maka harus dichek mana yang rusak,
dan dibuat daftar untuk dimintakan ke pabriknya demikian juga untuk
bagian-bagian yang hilang.
XXX. STRINGING
Stringing
adalah pemasangan konduktor pada tower.
Sebelum
stringing dilakukan perlu persiapan yaitu :
Pengecekan untuk setiap tower mengenai keadaan pondasi, dan
bagian-bagian tower apakahada yang hilang atau masih kurang atau masih ada
kesalahan , dan keadaan bautnya apakah masih lengkap hal ini dinamakan Revision.
Bila ada kekurangan ambil di steel yard dan segera dipenuhi
kekurangan tersebut.
Dalam pekerjaan ini konstruksi oleh Pelaksana dalam negeri (
WK ) dan Supervision oleh Suplyer luar negeri ( SAE ) .
Pada waktu stringing konduktor tidak boleh menyentuh tanah ,
karena akan menyebabkan luka dan kotor , bila tegangan kerja sudah dikenakan
akan menimbulkan efek korona.

Bila keadaan tower sudah lengkap kemudian dipasang isolator dan pulley block
untuk tower suspension dan pulley block untuk tower tension.
Setelah pulley block dan isolator terpasang kemudian dengan
tenaga manusia memasang pilot wire dari
tali nylon dengan
memanjat untuk setiap
tower dengan diameter tali
Φ = 5cm , setelah tali nylon terpasang pada pulley block kemudian
disambung dengan steel pilot wire dengan diameter Φ = 10 cm , kemudian tali
nylon digulung untuk menarik steel pilot wire Φ = 10 cm , setelah pilot wire Φ
= 10 cm terpasang kemudian disambung dengan pilot wire dengan diameter Φ = 20
cm , setelat pilot wire dengan diameter Φ = 20 cm terpasang pada pulley block ,
kemudian pilot wire dengan diameter Φ = 20 cm disambung dngan konduktor ,
penarikan konduktor dilakukan per fasa yaitu untuk empat konduktor sekali gus.

Karena konduktor tidak boleh menyentuh tanah maka diperlukan tension , oleh
karena itu diperlukan alat pengerem yaitu Brake Machine.

Setelah selesai pemasangan konduktor pada pulley block kemudian dipasang
camelong untuk memasang angker sementara agar konduktor tidak merosot ketanah.
Setelah selesai dipasang angker skur sementara kemudian
dipasang Deadend Clamp setelah selesai kemudian ditarik pelan-pelan , untuk
dipasang pada pada isolator tension tower kemudian pelan-pelan dilepas , dengan
alat komunikasi memberitahu petugas winch.
Cara penarikan setiap 3000 meter, setelah selesai 
berikutnya adalah sama 3000 meter setelah selesai kemudian konduktor disambung
, setelah selesai penyambungan angker darurat dilepas konduktor telah
tersambung.
1. Drum Station dan
Winch Terminal
Dalam stringing yang paling sulit adalah menentukan drum
station dan winch terminal , karena diperlukan tempat yang datar dan luas dan
memungkinkan dalam transportasi peralatan dan material , karena untuk stringing
300 meter diperlukan 12
drum konduktor, 2 drum earth wire
, brake machine dan lain-lain, yang semuanya itu cukup besar dan berat, dalam
hal ini penempatan drum station dan winch terminal dapat dilihat dari gambar
profile.
Pelaksanaan stringing
adalah sebagai berikut :
1.
Transportasi material yang diperlukan ke lokasi drun
station :
-
Earth wire drum
-
Conductor drum
-
Insulator
-
Pulley block
-
Winch
-
Dan peralatan stringing lainnya.
Karena jumlah material cukup berat dan
besar maka perencanaan untuk penempatan harus benar dan tepat.
2.
Penarikan ( pull out ) dari drum earth wire dan
conductor ke puncak tower , dan bila
penarikan lebih dari single pulled ( 3000 meter ) maka diperlukan jointing
3.
Tensioning dan Sagging
Tensioning adalah memberikan tegangan tarik pada konduktor
pada porsinya ( benar ) yaitu sesuai dengan EDT tension
Sagging adalah pengaturan sag untuk setiap span harus benar,
tensioning dan sagging dilakukan untuk setiap section.
4.
Sectioning dan Clamping
Sectioning adalah stringing untuk tower tension ke tower
tension
Clamping adalah memindahkan konduktor dari pulley block ke
suspension clamp.
Tension dilakukan untuk setiap section untuk tension
sementara sebelum clamping kurang dari 1800 kg dan sagging mendekati betul (
temporary sagging ) untuk final paling sedikit adalah setelah dua hari karena
kemungkinan masih tertjadi perubahan pada konduktor dan final tension dilakukan
untuk setiap section.

Pada waktu mau memotong konduktor harus diberi tanda , juga
saat memindahkan dari pilley block ke suspension klem harus diberi tanda.
5.
Pemasangan spacer dan pentanahan konduktor
Karena konduktor telah diisolasi dari tanah maka harus
ditanahkan , karena adanya muatan elektro statis konduktor akan bertegangan ,
oleh karena itu konduktor harus ditanahkan untuk keamanan pekerja.
Pemasangan spacer menggunakan sepeda dan jumlah spacer
tergantung dari panjang span, spacer mempunyai ukuran 40 x 40 cm
6.
pemasangan fitting , final revision , dan melepas
pentanahan.
Fitting : - Anti panjat
-
Monotoring ( tanda peringatan)
-
Damper anti getaran
-
Final number of tower
-
Posisi fasa

Dalam proyek ini tidak menggunakan damper karena pada spacer sudah dilengkapi
dengan karet peredam getaran.
Setelah pemasangan fitting
selesai kemudian melepas pentanahan.
7.
Pengukuran tahanan tanah kaki tower

Tahanan tanah diukur karena tahanan tanah berbeda-beda , bila tidak cukup
dengan pipa maka dibuat dengan plat strip yang ditanam dalam tanah yang
dihubungkan antara tower dengan tower, tahanan tanah > 20 Ohm adalah tidak
baik.

Ada kalanya menggunakan plat strip diputarkan disekeliling tower
Pentanahan
dilakukan sebelum stringing.
2. Pelaksanaan Stringing

Pertama kita tarik tali nylon dengan tenaga manusia memanjat setiap tower (
fasa 1 ) setelah selesai kemudian diputar ke fasa 2 sekalian menarik steel
rope f =10 mm setelah selesai nylon diputar pada fasa 3 dan
steel rope f =10
mm diputar pada fasa 2sekaligus menarik steel rope f
=20 mm setelah selesai kemudian disambung dengan konduktor yang akan ditarik
setelah selesai penarikan konduktor fasa 1 dam posisi steel rope f =20 mm
pada
fasa 2 dam steel rope f
=10 mm pada fasa 3 kemudian dapat dilakukan penarikan konduktor fasa 2 dan
sekali gus steel rope f
=20 mm diputar untuk fasa 3 dan siap untuk menarik konduktor fas 3.
Brake
machine juga digunakan untuk steel rope f =10 mm dan f
=20 mm karena untuk menghindari rumah atau benda-benda lain.
Penarikan
dapat dilakukan : - single pulley à 3000 meter
- double pulley 6000 meter ( satu sambungan
)
- triple pulley 9000 meter ( dua sambungan )
Penyambungan
dilakukan di drum station , dalam penarikan harus dilengkapi dengan alat
telekomunikasi antara drum station dengan winch terminal untuk memberitahu tarik , kendor , brake dan lain-lain.
Pentanahan
:
Pentanahan
sepanjang 1 km dari Substation (GI) harus dibuat continuous yaitu antara tower
ke tower sepanjang 1 km

Pengukuran tahanan tanah sebelum stringing karena setelah stringing pengukuran
bukan harga yang sebenarnya karena sudah ada earth wire , batas tertinggi
tahanan tanah adalah 20 ohm .
Bila
tahanan tanah lebih dari 20 ohm harus ditambah elektroda pentanahan sedangkan
bila kurang dari 2 ohm pentanahan dengan stub sudah cukup tanpa elektroda
pentanahan .

Dalam proyek ini harga tahanan tanah 80 % adalah ± 2 Ohm, bila tahanan tanah lebih dari 20 Ohm dibuat
pentanahan radial.
3. Section
Yang
dikatakan section adalah antara tower tension ketower tension kerikutnya
karena :
-
Tension sama
-
Equivalent span sama
-
Virtual span pada cartenery sama
4. Sagging

Pengaturan saggging yaitu dengan pengaturan tension , pengukuran sagging
dilakukan pada suhu kerja , sedangkan curva diambil pada suhu maximum 45O C , sedangkan
penarikan adalah pada suhu kerja ± 30 O C sagging berarti diambil antara suhu 15 O C s/d
45 O C,
perbedaan suhu mengakibatkan
perbedaan sag .
Misal
maximum temperature S = 21,1 m
Minimum temperature S = 17,9 m
Perbedaan sag = 3,2 m
Toleransi
sag adalah satu kali diameter konduktor atau maximum t = 2 x f konduktor
Oleh
karena itu penentuan sag dengan menggunakan list.
Stringing
table of sagging
toC
Span
1 - 2
2 - 3
3 - 4
15oC
17.9
16oC
18.1
17oC
18.25
18oC
18.32
19oC
:
:
30oC
19.00
45oC
21.11
Perbedaan
sag dipengaruhi oleh perbedaan suhu maka harus diperhitungkan untuk setiap
derajat untuk setiap span .
Untuk
satu section cukup diukur satu span saja dengan sendirinya yang lainpun betul ,
misal kita dapatkan span yang cukup banyak maka pengukuran dilakukan untuk
beberapa span untuk koreksi.
Pengukuran
span tidak pernah dilakukan pada span dekat tension tower karena konduktor masih berubah pada saat ditarik

Bila menjumpai span seperti dibawah ini
Berat
konduktor cenderung menjurus ke span
terbesar sehingga pengukuran sag dilakukan pada sag dengan span terbesar
, sehingga ground clearance minimum
tidak kurang dari 15 meter , akan tetapi pada span terkecil tidak
diperlukan pengukuran lagi karena sag menjadi kecil dan gground clearance
menjadi lebih besar dan akan lebih aman ,
Pada
waktu melakukan pulling out conduktor tension dibuat lebih dari EDT yaitu
sebesar 20 % dari EDT selama ± 15 menit , ini adalah bagus untuk sag yang akan datang
, kemudian dikendorkan dibawah sedikit dari EDT.
Penarikan
konduktor over tension selama 15 menit dimaksudkan agar strand ( puntiran bagian-bagian konduktor ) agar
mapan , setelah itu dikendorkan dan dibiarkan selama paling tidak dua hari
kemudian baru dapat dilakukan sagging.
Misal EDT = 1800 kg
, 20 % EDT = 2160 kg selama
150menit kemudian dikendorkan sedikit dari EDT misal = 1700 Kg salama dua hari baru disagging.
5. Pengukuran sagging :
Instrument
untuk mengukur sagging adalah teodolit
khusus yaitu teodolit kakatua yang dapat dibautkan pada besi tower ( Parot
Theodolit) .
Petugas
sagging dilengkapi dengan sarana telekomunikasi untuk meminta pada petugas
winch terminal untuk mengendorkan atau menarik konduktor sampai didapat sagging
yang tepat dalam keadaan balanche , kemudian
pada tension diberi tanda untuk pemotongan , begitu juga pada suspension
insulator juga diberi tanda untuk memindahkan dari pulley block ke suspension
clamp.
Cara
pengkuran sagging :
1.
Bila kita dapatkan satu span yang dapat melihat sag
diantara tower ke tower :
Contoh :
Misal pada saat pengukuran sagging suhu menunjuk 30o C pada thermometer
dari tabel dapat dilihat , masal pada span 2-3 dibaca sagging 19 m
2.

bila kita dapatkan lokasi yang tidak rata dimana dari satu tower tidak dapat
melihat tower yang lainnya. ( 2.a. )

2.b ( Cara yang lebin baik )
3.

Reduced Horisontal Sag
x = T . D / p
. D
d = D/2
– ( TD
/p.D )
s = d2p / 8T à
atau a = { D/2 - ( TD /p.D
)} 2.p
8T
T =
Tension
D = Defferensi
level
p =
Berat konduktor / meter
Untuk
pengukuran sag yang kita butuhkan adalah
s ( sag dengan span 2d ) yaitu dengan menempatkan unstrument sejauh s dari
posisi konduktor dengan sudut 90 o inklinasi
Bila
ingin mengetahui RS ( Reduced Sag ) adalah :
T / (
D/2 – x ) = D
/ D à
t = {D ( D/2 – x ) } / D
RS
= s + t
Cheks formula

Formula untuk bermacam-macam sag

4. Dengan Menentukan Target & Instrument Horisontal Menyinggung Catenery

Offset
Berdasarkan
pengalaman maka pada saat selesai sagging kemudian diberi tanda kemudian pada
saat clamping , suspension clamp tidak dipasang persis pada tanda tetapi
bergeser kurang lebih 25 cm sehingga
pada saat suhu dingin isolator tidak miring.
Penyebab
miring ini tiada seorangpun tahu,
Besarnya
pergeseran dari tanda adalah tergantung dari deferensi level dari dan tension ,
penentuan Mark offset berdasar pada list.
5. Dengan menempatkan instrument kira-kira ditengah-tengah span yang
akan membentuk dua garis singgung pada catenery dengan sudut a1 dan a2 .

6.
Clamping.
Sebelum
diakukan clamping pada suspension tower yaitu setelah pengukuran sagging
kemudian pada konduktor diberi tanda untuk menempatkan konduktor pada
suspension clamp jamgan sampai salah atau bergeser .
Untuk
section yang datar hal ini tidak menjadi masalah karena posisi pada suhu dingin
atau panas tidak berubah , tetapi bila
pada span yang berturut-turut mempunyai perbedaan level yang cukup besar maka
bila sagging selesai kemudian dilakukan clamping pada suhu dingin kedudukan
konduktor akan berubah sehingga isolator akan kelihatan miring.
7. Joint

Joint adalah penyambungan antara konduktor dengan konduktor , joint paling baik
adalah ditempatkan ditengah – tengah span karena getaran ditengah span adalah
yang paling kecil.
Joint
tidak boleh dilakukan pada :

-
Dekat dengan tension Clamp ( span yang ada tensionya )
-
Dekat dengan sepersepuluh dari suspension clamp ( 0,1
D )Pada span yang crossing dengan :
-
Jalan
-
Rel kereta api
-
Transmission line yang lain
-
Kabel telepon
-
Bangunan lainnya.

Joint merupakan titik terlemah dari sepanjang konduktor.
Penyambungan konduktor harus
diperhatikan cara pengepresan yaitu dari
tengah kearah keluar , kemudian diambil satu sampel untuk dilakukan
pengujian , yaitu dengan cara dipotong kemudian dilihat penampangnya , bila
penampangnya masif tidak ada celah berarti hasil penyambungan baik tetapi bila
penampang sambungan masih terdapat celah-celah kecil atau masih terlihat
bentuk-bentuk urat konduktor berarti penyambungan tidak baik.
TRIANGLE ARRANGEMENT
JENIS-JENIS TOWER

TRIANGLE ARRANGEMENT

Dengan
konduktor 2 x 3 fasa dan 2 earth wire
3 x 3 fasa
dan 2 earth wire
3 x 4 fasa
dan 2 earth wire
![]() |
Dengan konduktor sampai 2 x 3 fasa + 2 x 3 fasa denga satu earth wire.
Dengan konduktor sampai 4 x 3 fasa + 4 x 3 fasa denga dua earth wire

FAMILI PIRAMIDE

DELTA


GUYED TOWER

Jenis tower Guyed ini dapat digunakan untuk jenis tower piramide mauoun delta
Untuk jenis tower ini cukup bagus dan harganya murah
tetapi sangat berbahaya karena apabila ada yang memotong salah satu guyednya
tower tersebut akan roboh.
Tower jenis
ini hanya dipergunakan untuk daerah yang tidak ada penduduknya dapat dipakai
untuk sampai dengan tegangan 380 KV
![]() |
Cara penarikan tali skur adalah membentuk sudut 60 O .
.
TOWER PORTAL
![]() |
BAGIAN-BAGIAN DARI TOWER
![]() |
JENIS-JENIS CROSS ARM
BASE
![]() |
.
Rectangular
Base dipergunakan untuk menahan gara angin karena momen lawan akan lebih besar.
SECTION
Satu
section adalah antara tension tower sampai dengan tension tower berikutnya.

Equivalent Span dihitung untuk setiap section
Dalam
penggunaannya misalnya kita dapatkan ES = 400 à 450 m maka
bila menggunakan VS = 500 m tidak tepat karena sebenarnya Ground Clearance
kurang dari 15 m , oleh karena itu kita
menngunakan VS = 350 m dengan konsekwensi Ground Clearance lebih sedikit dari
15 m ini lebih baik.
Di
Indonesia Template Catenery hanya menggunakan dua model yaitu
VS untuk
450 à 550 m
VS untuk 300 à 400 m
Karena di Indonesia
perbedaan suhu minimum
dan maksimum berkisar
antara
15O -- 35 OC , sedangkan
di Eropa menggunakan Template catenery
sampai 5 model
Yaitu : VS
350 à 350 - 450
VS450 à 450 – 550
VS
550 à 550 – 650
VS
650 à 650 – 750
VS
350 à dst
![]() |
Karena di Eropa perbedaan temperatur cukup jauh berkisar 70O C yaitu antara – 30O C sampai +35O C .
Jadi biarpun levelnya tidak sama
cara menghitung sag tetap sama tidak berubah sama seperti perhitungan pada
level yang sama dan hasilnya pun tidak berubah
![]() |
Dalam pratek ini dipergunakan untuk pengecekan sag karena sag dan ground clearance harus benar karena pada kenyataannya medan transmisi tidak selamanya datar.
![]() |
OFFICE MAP
Transmisi 500
KV adalah line utama dan merupakan proyek besar oleh karena itu harus diberi
tanda pada tempat-tempat khusus di peta terutama pada titik-titik deviasi dan
ini sangat penting.
Oleh karena
itu posisi dari terminal tower dan titik-titik deviasi harus tahu ordinatnya
yang menggunakan ordinat Meredians ( Bujur dan Lintang )
Misalnya pada
gambar peta letak transmission lines
Jakarta ( J ) à Bandung à Cirebon ( C ) à
Ungaran ( U ) dan diantara kota-kota tersebut juga digambarkan letak
titik-titik deviasi.
Bagaimana
menentukan arah utara , menggunakan kompas kurang tepat karena kompas menuju
kekutub , tidak tepat keutara tetapi bergeser ,
cara yang terbaik adalah dengan menggunakan matahari.
![]() |
Pertama kita tempatkan teodolit diatas senter tower kemudian tempatkan peg sejauh 50 meter sebagai referensi kemudian arahkan instrument ke peg referensi dan putar kearah matahari ( antara jam 08.00 – 09.00 pagi ) sebesar sudut a,j posisi instrument dengan peg referensi membuat sudut a horisontal dan sudut j vertikal ( inklinasi ) , kemudian putar kearah matahari ( antara 15.00 –16.00 sore ) ditunggu sampai posisinya pas matahari lurus dengan instrument dengan sudut inklinasi tidak berubah j
Arah utara adalah diputar sebesar sudut a à a = ( a1+
a
2
)/2 dari peg referensi .
NOTE :
![]() |
Untuk melihat matakari tidak boleh langsung karena retina mata akan terbakar , oleh karena itu teodolit harus diberi filter yang berbentuk prisma sehingga matahari terlihat menjadi 4 buah dan persinggungan matahari terlihat gelap titik inilah yang kita ambil sebagai titik tengah matahari.
![]() |
Setelah didapatkan garis arah utara yang tepat kemudian ditempatkan peg sebagai referensi , arah utara untuk menentukan sudut yaitu arah dari transmission lines ( Centre Lines ).
Toleransi
perbedaan sudut adalah 1O
bila terjadi kesalahan lebih dari 1O maka pada waktu survey pasti terjadi kesalahan
, oleh karena itu harus diulang.
Kesalahan
pengukuran sudut berakibat besar maka untuk mengoreksi harus dichek dikedua
terminal sehingga bila terjadi kesalahan akan terlihat .
Bila terjadi
selisih 1O (
toleransi 1O
) maka setiap sudut deviasi harus diadakan kompensasi sebesar sudut 1O / No,angle.
Contih :
Misal pada
suatu transmission lines mempunyai dua sudut deviasi ( dua tempat )
Misal a1 = 30 O kekiri
a1 =
27 O kekanan
sedangkan a = +180 O .
b = - 282 O .
a - b ± 180
O = + 100 O
– 282 O + 180 O = - 2 O .
a1 + a2 = -30 O + 27 O = - 3 O.
Error
= -1 O .
Compensation = -1O / 2 = - 0 O.30’
Karena
kompensasi = - 0 O.30’ maka untuk
setiap sudut deviasi
harus ditambah 0 O.30’ , maka
a1 menjadi
= - 30 O
+ 0 O.30’ = -29 O.30’
a2 menjadi =
27 O +
0 O.30’ =
27 O 30’
![]() |
Total = - 2 O
COORDINATES
Dua macam
koordinat
1. Polar
Coordinates - a ( Azimut )
-
L ( Distance )
2. Cartesius
Coordinates ( X
, Y )

PARTIAL COORDINATES
Ubtuk titik
A1 sebagai referensi adalah titik T1
maka :
XA1
= L1 cos (a - 90 O )
YA1
= L1 sin (a - 90 O )
XA2=
XA1 + L2
sin ( a1
+ a2 )
YA2
= YA1 + L2
cos ( a1
+ a2 )
![]() |
CONTOH
REFERENSI A1
|
REFERENSI A2
|
REFERENSI A3
|
REFERENSI A4
|
X A2 =
D2 sin a
|
X A3 =
D3 sin b
|
X A4 =
D4 sin g
|
X A5 =
D5 sin d
|
Y A2 =
D2 cos a
|
Y A3 =
D3 cos b
|
Y A4 =
D4 cos g
|
Y A5 =
D5 cos d
|
TOTAL X A3 = T X
A2 + X
A3
Y A3 = T Y A2 + Y
A3
X A4 = T X A3 + X
A4
Y A4 = T Y A3 + Y
A4
X A4 = T X A4 + X
A5
Y A4 = T Y A4 - Y
A5 (
Karena d > 90 O )
KEDUDUKAN LOKASI
TRANSMISIION LINES TERHADAP
GARIS BUJUR
( GREEN
WICH ) DAN GARIS LINTANG ( EQUATOR )
Untuk
mengetahui lokasi Transmission Lines harus berlaku secara internasional yaitu
diukur dari jarak garis Green wich dan garis Equator , sehingga umum dapat
mengetahui dimana lokasi koordinat transmission lines tersebut terhadap garis
Green wich (Bujur) dan terhadap garis Equator ( Lintang ) .
Yang harus
diketahui lebih dahulu adalah titik Terminal tower kemudian setiap sudut
deviasinya dengan referensi koordinat terminal tower.

Untuk mengetahui geografi koordinat terminal tower maka titik terminal tower tersebut harus menggunakan salah satu titik referensi yang sudah diketahui geografi koordinatnya seperti Gunung , Menara TV, dan lain-lain , dari titik ini kita tinggal menambah atau mengurangkan saja .
Partial
Coordinates ( PX T1 dan P Y T1 )
PX T1 = L sin b
PYT1 = L cos b
Sehingga
geografi koordinat terhadap garis green wich dan Equator untuk titik T1 adalah
:
G.X T1 = G.X 59 + P.X T1 (
Terhadap Green Wich )
G.Y T1 = G.Y 59 + P.Y T1 ( Terhadap
Equator )
Setelah
didapat letak geografi koordinat titik T1 maka untuk setiap sudut deviasi
sepanjang transmisi dapat ditentukan dengan referensi titik T1.
ER ECTION
Steel
Tower terdiri
dari banyak potongan-potongan besi siku dengan ukuran sesuai dengan posisinya
yang sudah digalvanisir .
![]() |
Untuk memudahkan penyusunan tower ( konstruksi tower ) maka setiap potongan besi siku harus diberi tanda sebagai identifikasi yaitu : type tower , nomor posisi dan letaknya dikiri L dan dikanan R
Idenytifikasi
mulai dari ujung tower ( Earth Wire ) sampai ke Stub
![]() |
Untuk
memudahkan erection harus dibuat Composision List untuk setiap type tower berikut extens body
dan extens legnya , juga untuk kebutuhan bautnya.
Composision
list harus benar dan teliti.
Contoh :
COMPOSISION
LIST FOR TOWER TYPE A
No.
posisi
|
L
|
R
|
Quantity
|
Ext.
A+3
|
Ext A+6
|
Ext A+9
|
1
|
1
|
1
|
2
|
|
|
|
2
|
2
|
2
|
4
|
|
|
|
3
|
2
|
2
|
4
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
.
|
|
|
|
|
|
|
.
|
|
|
|
|
|
|
56
|
8
|
|
|
|
|
|
.
|
|
|
|
|
|
|
.
|
|
|
|
|
|
|
944
|
4
|
|
|
|
|
No.
Posisi 56 dan 944 dapat dipasang dikiri
atau dikanan.
COMPOSISION
LIST OF BOLT TOWER TYPE A
f
|
S
|
QUANTITY
|
20
|
16
|
3
X4
|
18
|
20
|
2
X 4
|
16
|
18
|
4
X 8
|
Dst
|
|
|
f = diameter
S = panjang baut
XIX. STEEL YARD ( STEEL DEPO )
Cara
penempatan potongan-potongan bagian tower adalah penting sekali , pengelompokan
untuk setiap type tower harus teliti dan benar , ada dua sistem . pengaturan
penempatan potongan-potongan bagian tower :
1 .
Pengelompokan berdasarkan Nomor posisi untuk setiap type tower dalam satu
tempat sehingga bila diperlukan tinggal mengambil kebutuhan yang diperlukan
sesuai dengan komposisi list nya.
Karena tower
type merupakan mayoritas dari jumlah semua tower , hampir 90 % tower type A
maka diperlukan tempat yang luas sedang type tower yang lain tergantung
prosentase tower yang diperlukan , misal type tower A.R = 5 % Tower Type B = 2 %, Tower type C =
1 % dan seterusnya.
Cara
pengaturan penempatan potongan dibuat teratur adalah untuk memudahkan
pengambilan , sehingga bila diperlukan sebuah tower type A dapat dilayani
selama satu jam dan tidak terjadi kesalahan.
![]() |
2. Cara
kedua adalah sistem bundle yaitu beberapa bagian dari satu type tower diikat
menjadi satu dan ini juga masih dikelompokan menurut typenya sehingga bila
diperlukan tinggal mengambil beberapa bundle sesuai dengan composision list
untuk setiap type tower misal keperluan satu tower diperlukan :
-
2 bundle top
-
2 bundle trave
-
2 bundle cross arm
-
2 bundle delta
-
2 bundle body
-
2 bundle stub
-
dst
![]() |
Sedangkan pengelompokan mur-baut harus di pisah-pisah dikelompokan menurut ukurannya, setiap ukuran mur-baut ditempatkan dalam suatu peti dan diberi kode nomor ukuran mur-baut tidak boleh dicampur karena akan membuat bingung.
Pada
waktu pengiriman mungkin terjadi kesalahan maka harus dichek mana yang rusak,
dan dibuat daftar untuk dimintakan ke pabriknya demikian juga untuk
bagian-bagian yang hilang.
XXX. STRINGING
Stringing
adalah pemasangan konduktor pada tower.
Sebelum
stringing dilakukan perlu persiapan yaitu :
Pengecekan untuk setiap tower mengenai keadaan pondasi, dan
bagian-bagian tower apakahada yang hilang atau masih kurang atau masih ada
kesalahan , dan keadaan bautnya apakah masih lengkap hal ini dinamakan Revision.
Bila ada kekurangan ambil di steel yard dan segera dipenuhi
kekurangan tersebut.
Dalam pekerjaan ini konstruksi oleh Pelaksana dalam negeri (
WK ) dan Supervision oleh Suplyer luar negeri ( SAE ) .
Pada waktu stringing konduktor tidak boleh menyentuh tanah ,
karena akan menyebabkan luka dan kotor , bila tegangan kerja sudah dikenakan
akan menimbulkan efek korona.
![]() |
Bila keadaan tower sudah lengkap kemudian dipasang isolator dan pulley block untuk tower suspension dan pulley block untuk tower tension.
Setelah pulley block dan isolator terpasang kemudian dengan
tenaga manusia memasang pilot wire dari
tali nylon dengan
memanjat untuk setiap
tower dengan diameter tali
Φ = 5cm , setelah tali nylon terpasang pada pulley block kemudian
disambung dengan steel pilot wire dengan diameter Φ = 10 cm , kemudian tali
nylon digulung untuk menarik steel pilot wire Φ = 10 cm , setelah pilot wire Φ
= 10 cm terpasang kemudian disambung dengan pilot wire dengan diameter Φ = 20
cm , setelat pilot wire dengan diameter Φ = 20 cm terpasang pada pulley block ,
kemudian pilot wire dengan diameter Φ = 20 cm disambung dngan konduktor ,
penarikan konduktor dilakukan per fasa yaitu untuk empat konduktor sekali gus.

Karena konduktor tidak boleh menyentuh tanah maka diperlukan tension , oleh karena itu diperlukan alat pengerem yaitu Brake Machine.

Setelah selesai pemasangan konduktor pada pulley block kemudian dipasang camelong untuk memasang angker sementara agar konduktor tidak merosot ketanah.
Setelah selesai dipasang angker skur sementara kemudian
dipasang Deadend Clamp setelah selesai kemudian ditarik pelan-pelan , untuk
dipasang pada pada isolator tension tower kemudian pelan-pelan dilepas , dengan
alat komunikasi memberitahu petugas winch.
Cara penarikan setiap 3000 meter, setelah selesai 
berikutnya adalah sama 3000 meter setelah selesai kemudian konduktor disambung , setelah selesai penyambungan angker darurat dilepas konduktor telah tersambung.

berikutnya adalah sama 3000 meter setelah selesai kemudian konduktor disambung , setelah selesai penyambungan angker darurat dilepas konduktor telah tersambung.
1. Drum Station dan
Winch Terminal
Dalam stringing yang paling sulit adalah menentukan drum
station dan winch terminal , karena diperlukan tempat yang datar dan luas dan
memungkinkan dalam transportasi peralatan dan material , karena untuk stringing
300 meter diperlukan 12
drum konduktor, 2 drum earth wire
, brake machine dan lain-lain, yang semuanya itu cukup besar dan berat, dalam
hal ini penempatan drum station dan winch terminal dapat dilihat dari gambar
profile.
Pelaksanaan stringing
adalah sebagai berikut :
1.
Transportasi material yang diperlukan ke lokasi drun
station :
-
Earth wire drum
-
Conductor drum
-
Insulator
-
Pulley block
-
Winch
-
Dan peralatan stringing lainnya.
Karena jumlah material cukup berat dan
besar maka perencanaan untuk penempatan harus benar dan tepat.
2.
Penarikan ( pull out ) dari drum earth wire dan
conductor ke puncak tower , dan bila
penarikan lebih dari single pulled ( 3000 meter ) maka diperlukan jointing
3.
Tensioning dan Sagging
Tensioning adalah memberikan tegangan tarik pada konduktor
pada porsinya ( benar ) yaitu sesuai dengan EDT tension
Sagging adalah pengaturan sag untuk setiap span harus benar,
tensioning dan sagging dilakukan untuk setiap section.
4.
Sectioning dan Clamping
Sectioning adalah stringing untuk tower tension ke tower
tension
Clamping adalah memindahkan konduktor dari pulley block ke
suspension clamp.
Tension dilakukan untuk setiap section untuk tension
sementara sebelum clamping kurang dari 1800 kg dan sagging mendekati betul (
temporary sagging ) untuk final paling sedikit adalah setelah dua hari karena
kemungkinan masih tertjadi perubahan pada konduktor dan final tension dilakukan
untuk setiap section.

Pada waktu mau memotong konduktor harus diberi tanda , juga
saat memindahkan dari pilley block ke suspension klem harus diberi tanda.
5.
Pemasangan spacer dan pentanahan konduktor
Karena konduktor telah diisolasi dari tanah maka harus
ditanahkan , karena adanya muatan elektro statis konduktor akan bertegangan ,
oleh karena itu konduktor harus ditanahkan untuk keamanan pekerja.
Pemasangan spacer menggunakan sepeda dan jumlah spacer
tergantung dari panjang span, spacer mempunyai ukuran 40 x 40 cm
6.
pemasangan fitting , final revision , dan melepas
pentanahan.
Fitting : - Anti panjat
-
Monotoring ( tanda peringatan)
-
Damper anti getaran
-
Final number of tower
-
Posisi fasa
![]() |
Dalam proyek ini tidak menggunakan damper karena pada spacer sudah dilengkapi dengan karet peredam getaran.
Setelah pemasangan fitting
selesai kemudian melepas pentanahan.
7.
Pengukuran tahanan tanah kaki tower
![]() |
Tahanan tanah diukur karena tahanan tanah berbeda-beda , bila tidak cukup dengan pipa maka dibuat dengan plat strip yang ditanam dalam tanah yang dihubungkan antara tower dengan tower, tahanan tanah > 20 Ohm adalah tidak baik.
![]() |
Ada kalanya menggunakan plat strip diputarkan disekeliling tower
Pentanahan
dilakukan sebelum stringing.
2. Pelaksanaan Stringing
![]() |
Pertama kita tarik tali nylon dengan tenaga manusia memanjat setiap tower ( fasa 1 ) setelah selesai kemudian diputar ke fasa 2 sekalian menarik steel rope f =10 mm setelah selesai nylon diputar pada fasa 3 dan steel rope f =10 mm diputar pada fasa 2sekaligus menarik steel rope f =20 mm setelah selesai kemudian disambung dengan konduktor yang akan ditarik setelah selesai penarikan konduktor fasa 1 dam posisi steel rope f =20 mm
pada
fasa 2 dam steel rope f
=10 mm pada fasa 3 kemudian dapat dilakukan penarikan konduktor fasa 2 dan
sekali gus steel rope f
=20 mm diputar untuk fasa 3 dan siap untuk menarik konduktor fas 3.
Brake
machine juga digunakan untuk steel rope f =10 mm dan f
=20 mm karena untuk menghindari rumah atau benda-benda lain.
Penarikan
dapat dilakukan : - single pulley à 3000 meter
- double pulley 6000 meter ( satu sambungan
)
- triple pulley 9000 meter ( dua sambungan )
Penyambungan
dilakukan di drum station , dalam penarikan harus dilengkapi dengan alat
telekomunikasi antara drum station dengan winch terminal untuk memberitahu tarik , kendor , brake dan lain-lain.
Pentanahan
:
Pentanahan
sepanjang 1 km dari Substation (GI) harus dibuat continuous yaitu antara tower
ke tower sepanjang 1 km

Pengukuran tahanan tanah sebelum stringing karena setelah stringing pengukuran bukan harga yang sebenarnya karena sudah ada earth wire , batas tertinggi tahanan tanah adalah 20 ohm .
Bila
tahanan tanah lebih dari 20 ohm harus ditambah elektroda pentanahan sedangkan
bila kurang dari 2 ohm pentanahan dengan stub sudah cukup tanpa elektroda
pentanahan .
![]() |
Dalam proyek ini harga tahanan tanah 80 % adalah ± 2 Ohm, bila tahanan tanah lebih dari 20 Ohm dibuat pentanahan radial.
3. Section
Yang
dikatakan section adalah antara tower tension ketower tension kerikutnya
karena :
-
Tension sama
-
Equivalent span sama
-
Virtual span pada cartenery sama
4. Sagging
![]() |
Pengaturan saggging yaitu dengan pengaturan tension , pengukuran sagging dilakukan pada suhu kerja , sedangkan curva diambil pada suhu maximum 45O C , sedangkan penarikan adalah pada suhu kerja ± 30 O C sagging berarti diambil antara suhu 15 O C s/d 45 O C, perbedaan suhu mengakibatkan perbedaan sag .
Misal
maximum temperature S = 21,1 m
Minimum temperature S = 17,9 m
Perbedaan sag = 3,2 m
Toleransi
sag adalah satu kali diameter konduktor atau maximum t = 2 x f konduktor
Oleh
karena itu penentuan sag dengan menggunakan list.
Stringing
table of sagging
toC
|
Span
|
||||
1 - 2
|
2 - 3
|
3 - 4
|
|
|
|
15oC
|
17.9
|
|
|
|
|
16oC
|
18.1
|
|
|
|
|
17oC
|
18.25
|
|
|
|
|
18oC
|
18.32
|
|
|
|
|
19oC
|
|
|
|
|
|
:
|
|
|
|
|
|
:
|
|
|
|
|
|
30oC
|
19.00
|
|
|
|
|
45oC
|
21.11
|
|
|
|
|
Perbedaan
sag dipengaruhi oleh perbedaan suhu maka harus diperhitungkan untuk setiap
derajat untuk setiap span .
Untuk
satu section cukup diukur satu span saja dengan sendirinya yang lainpun betul ,
misal kita dapatkan span yang cukup banyak maka pengukuran dilakukan untuk
beberapa span untuk koreksi.
Pengukuran
span tidak pernah dilakukan pada span dekat tension tower karena konduktor masih berubah pada saat ditarik
![]() |
Bila menjumpai span seperti dibawah ini
Berat
konduktor cenderung menjurus ke span
terbesar sehingga pengukuran sag dilakukan pada sag dengan span terbesar
, sehingga ground clearance minimum
tidak kurang dari 15 meter , akan tetapi pada span terkecil tidak
diperlukan pengukuran lagi karena sag menjadi kecil dan gground clearance
menjadi lebih besar dan akan lebih aman ,
Pada
waktu melakukan pulling out conduktor tension dibuat lebih dari EDT yaitu
sebesar 20 % dari EDT selama ± 15 menit , ini adalah bagus untuk sag yang akan datang
, kemudian dikendorkan dibawah sedikit dari EDT.
Penarikan
konduktor over tension selama 15 menit dimaksudkan agar strand ( puntiran bagian-bagian konduktor ) agar
mapan , setelah itu dikendorkan dan dibiarkan selama paling tidak dua hari
kemudian baru dapat dilakukan sagging.
Misal EDT = 1800 kg
, 20 % EDT = 2160 kg selama
150menit kemudian dikendorkan sedikit dari EDT misal = 1700 Kg salama dua hari baru disagging.
5. Pengukuran sagging :
Instrument
untuk mengukur sagging adalah teodolit
khusus yaitu teodolit kakatua yang dapat dibautkan pada besi tower ( Parot
Theodolit) .
Petugas
sagging dilengkapi dengan sarana telekomunikasi untuk meminta pada petugas
winch terminal untuk mengendorkan atau menarik konduktor sampai didapat sagging
yang tepat dalam keadaan balanche , kemudian
pada tension diberi tanda untuk pemotongan , begitu juga pada suspension
insulator juga diberi tanda untuk memindahkan dari pulley block ke suspension
clamp.
Cara
pengkuran sagging :
1.
Bila kita dapatkan satu span yang dapat melihat sag
diantara tower ke tower :
Contoh :
Misal pada saat pengukuran sagging suhu menunjuk 30o C pada thermometer
dari tabel dapat dilihat , masal pada span 2-3 dibaca sagging 19 m
2.
![]() |
bila kita dapatkan lokasi yang tidak rata dimana dari satu tower tidak dapat melihat tower yang lainnya. ( 2.a. )
![]() |
2.b ( Cara yang lebin baik )
3.
![]() |
Reduced Horisontal Sag
x = T . D / p
. D
d = D/2
– ( TD
/p.D )
s = d2p / 8T à
atau a = { D/2 - ( TD /p.D
)} 2.p
8T
T =
Tension
D = Defferensi
level
p =
Berat konduktor / meter
Untuk
pengukuran sag yang kita butuhkan adalah
s ( sag dengan span 2d ) yaitu dengan menempatkan unstrument sejauh s dari
posisi konduktor dengan sudut 90 o inklinasi
Bila
ingin mengetahui RS ( Reduced Sag ) adalah :
T / (
D/2 – x ) = D
/ D à
t = {D ( D/2 – x ) } / D
RS
= s + t
Cheks formula

Formula untuk bermacam-macam sag
![]() |
4. Dengan Menentukan Target & Instrument Horisontal Menyinggung Catenery
![]() |
Offset
Berdasarkan
pengalaman maka pada saat selesai sagging kemudian diberi tanda kemudian pada
saat clamping , suspension clamp tidak dipasang persis pada tanda tetapi
bergeser kurang lebih 25 cm sehingga
pada saat suhu dingin isolator tidak miring.
Penyebab
miring ini tiada seorangpun tahu,
Besarnya
pergeseran dari tanda adalah tergantung dari deferensi level dari dan tension ,
penentuan Mark offset berdasar pada list.
5. Dengan menempatkan instrument kira-kira ditengah-tengah span yang
akan membentuk dua garis singgung pada catenery dengan sudut a1 dan a2 .
![]() |
6. Clamping.
Sebelum
diakukan clamping pada suspension tower yaitu setelah pengukuran sagging
kemudian pada konduktor diberi tanda untuk menempatkan konduktor pada
suspension clamp jamgan sampai salah atau bergeser .
Untuk
section yang datar hal ini tidak menjadi masalah karena posisi pada suhu dingin
atau panas tidak berubah , tetapi bila
pada span yang berturut-turut mempunyai perbedaan level yang cukup besar maka
bila sagging selesai kemudian dilakukan clamping pada suhu dingin kedudukan
konduktor akan berubah sehingga isolator akan kelihatan miring.
7. Joint
![]() |
Joint adalah penyambungan antara konduktor dengan konduktor , joint paling baik adalah ditempatkan ditengah – tengah span karena getaran ditengah span adalah yang paling kecil.
Joint
tidak boleh dilakukan pada :
![]() |
-
Dekat dengan tension Clamp ( span yang ada tensionya )
-
Dekat dengan sepersepuluh dari suspension clamp ( 0,1
D )Pada span yang crossing dengan :
-
Jalan
-
Rel kereta api
-
Transmission line yang lain
-
Kabel telepon
-
Bangunan lainnya.
![]() |
Joint merupakan titik terlemah dari sepanjang konduktor.
Penyambungan konduktor harus
diperhatikan cara pengepresan yaitu dari
tengah kearah keluar , kemudian diambil satu sampel untuk dilakukan
pengujian , yaitu dengan cara dipotong kemudian dilihat penampangnya , bila
penampangnya masif tidak ada celah berarti hasil penyambungan baik tetapi bila
penampang sambungan masih terdapat celah-celah kecil atau masih terlihat
bentuk-bentuk urat konduktor berarti penyambungan tidak baik.
Dengan
konduktor 2 x 3 fasa dan 2 earth wire
3 x 3 fasa
dan 2 earth wire
3 x 4 fasa
dan 2 earth wire
![]() |
Dengan konduktor sampai 2 x 3 fasa + 2 x 3 fasa denga satu earth wire.
Dengan konduktor sampai 4 x 3 fasa + 4 x 3 fasa denga dua earth wire

FAMILI PIRAMIDE

DELTA


GUYED TOWER

Jenis tower Guyed ini dapat digunakan untuk jenis tower piramide mauoun delta
Untuk jenis tower ini cukup bagus dan harganya murah
tetapi sangat berbahaya karena apabila ada yang memotong salah satu guyednya
tower tersebut akan roboh.
Tower jenis
ini hanya dipergunakan untuk daerah yang tidak ada penduduknya dapat dipakai
untuk sampai dengan tegangan 380 KV
![]() |
Cara penarikan tali skur adalah membentuk sudut 60 O .
.
TOWER PORTAL
![]() |
BAGIAN-BAGIAN DARI TOWER
![]() |
JENIS-JENIS CROSS ARM
BASE
![]() |
.
Rectangular
Base dipergunakan untuk menahan gara angin karena momen lawan akan lebih besar.
SECTION
Satu
section adalah antara tension tower sampai dengan tension tower berikutnya.

Equivalent Span dihitung untuk setiap section
Dalam
penggunaannya misalnya kita dapatkan ES = 400 à 450 m maka
bila menggunakan VS = 500 m tidak tepat karena sebenarnya Ground Clearance
kurang dari 15 m , oleh karena itu kita
menngunakan VS = 350 m dengan konsekwensi Ground Clearance lebih sedikit dari
15 m ini lebih baik.
Di
Indonesia Template Catenery hanya menggunakan dua model yaitu
VS untuk
450 à 550 m
VS untuk 300 à 400 m
Karena di Indonesia
perbedaan suhu minimum
dan maksimum berkisar
antara
15O -- 35 OC , sedangkan
di Eropa menggunakan Template catenery
sampai 5 model
Yaitu : VS
350 à 350 - 450
VS450 à 450 – 550
VS
550 à 550 – 650
VS
650 à 650 – 750
VS
350 à dst
![]() |
Karena di Eropa perbedaan temperatur cukup jauh berkisar 70O C yaitu antara – 30O C sampai +35O C .
Jadi biarpun levelnya tidak sama
cara menghitung sag tetap sama tidak berubah sama seperti perhitungan pada
level yang sama dan hasilnya pun tidak berubah
![]() |
Dalam pratek ini dipergunakan untuk pengecekan sag karena sag dan ground clearance harus benar karena pada kenyataannya medan transmisi tidak selamanya datar.
![]() |
OFFICE MAP
Transmisi 500
KV adalah line utama dan merupakan proyek besar oleh karena itu harus diberi
tanda pada tempat-tempat khusus di peta terutama pada titik-titik deviasi dan
ini sangat penting.
Oleh karena
itu posisi dari terminal tower dan titik-titik deviasi harus tahu ordinatnya
yang menggunakan ordinat Meredians ( Bujur dan Lintang )
Misalnya pada
gambar peta letak transmission lines
Jakarta ( J ) à Bandung à Cirebon ( C ) à
Ungaran ( U ) dan diantara kota-kota tersebut juga digambarkan letak
titik-titik deviasi.
Bagaimana
menentukan arah utara , menggunakan kompas kurang tepat karena kompas menuju
kekutub , tidak tepat keutara tetapi bergeser ,
cara yang terbaik adalah dengan menggunakan matahari.
![]() |
Pertama kita tempatkan teodolit diatas senter tower kemudian tempatkan peg sejauh 50 meter sebagai referensi kemudian arahkan instrument ke peg referensi dan putar kearah matahari ( antara jam 08.00 – 09.00 pagi ) sebesar sudut a,j posisi instrument dengan peg referensi membuat sudut a horisontal dan sudut j vertikal ( inklinasi ) , kemudian putar kearah matahari ( antara 15.00 –16.00 sore ) ditunggu sampai posisinya pas matahari lurus dengan instrument dengan sudut inklinasi tidak berubah j
Arah utara adalah diputar sebesar sudut a à a = ( a1+
a
2
)/2 dari peg referensi .
NOTE :
![]() |
Untuk melihat matakari tidak boleh langsung karena retina mata akan terbakar , oleh karena itu teodolit harus diberi filter yang berbentuk prisma sehingga matahari terlihat menjadi 4 buah dan persinggungan matahari terlihat gelap titik inilah yang kita ambil sebagai titik tengah matahari.
![]() |
Setelah didapatkan garis arah utara yang tepat kemudian ditempatkan peg sebagai referensi , arah utara untuk menentukan sudut yaitu arah dari transmission lines ( Centre Lines ).
Toleransi
perbedaan sudut adalah 1O
bila terjadi kesalahan lebih dari 1O maka pada waktu survey pasti terjadi kesalahan
, oleh karena itu harus diulang.
Kesalahan
pengukuran sudut berakibat besar maka untuk mengoreksi harus dichek dikedua
terminal sehingga bila terjadi kesalahan akan terlihat .
Bila terjadi
selisih 1O (
toleransi 1O
) maka setiap sudut deviasi harus diadakan kompensasi sebesar sudut 1O / No,angle.
Contih :
Misal pada
suatu transmission lines mempunyai dua sudut deviasi ( dua tempat )
Misal a1 = 30 O kekiri
a1 =
27 O kekanan
sedangkan a = +180 O .
b = - 282 O .
a - b ± 180
O = + 100 O
– 282 O + 180 O = - 2 O .
a1 + a2 = -30 O + 27 O = - 3 O.
Error
= -1 O .
Compensation = -1O / 2 = - 0 O.30’
Karena
kompensasi = - 0 O.30’ maka untuk
setiap sudut deviasi
harus ditambah 0 O.30’ , maka
a1 menjadi
= - 30 O
+ 0 O.30’ = -29 O.30’
a2 menjadi =
27 O +
0 O.30’ =
27 O 30’
![]() |
Total = - 2 O
COORDINATES
Dua macam
koordinat
1. Polar
Coordinates - a ( Azimut )
-
L ( Distance )
2. Cartesius
Coordinates ( X
, Y )

PARTIAL COORDINATES
Ubtuk titik
A1 sebagai referensi adalah titik T1
maka :
XA1
= L1 cos (a - 90 O )
YA1
= L1 sin (a - 90 O )
XA2=
XA1 + L2
sin ( a1
+ a2 )
YA2
= YA1 + L2
cos ( a1
+ a2 )
![]() |
CONTOH
REFERENSI A1
|
REFERENSI A2
|
REFERENSI A3
|
REFERENSI A4
|
X A2 =
D2 sin a
|
X A3 =
D3 sin b
|
X A4 =
D4 sin g
|
X A5 =
D5 sin d
|
Y A2 =
D2 cos a
|
Y A3 =
D3 cos b
|
Y A4 =
D4 cos g
|
Y A5 =
D5 cos d
|
TOTAL X A3 = T X
A2 + X
A3
Y A3 = T Y A2 + Y
A3
X A4 = T X A3 + X
A4
Y A4 = T Y A3 + Y
A4
X A4 = T X A4 + X
A5
Y A4 = T Y A4 - Y
A5 (
Karena d > 90 O )
KEDUDUKAN LOKASI
TRANSMISIION LINES TERHADAP
GARIS BUJUR
( GREEN
WICH ) DAN GARIS LINTANG ( EQUATOR )
Untuk
mengetahui lokasi Transmission Lines harus berlaku secara internasional yaitu
diukur dari jarak garis Green wich dan garis Equator , sehingga umum dapat
mengetahui dimana lokasi koordinat transmission lines tersebut terhadap garis
Green wich (Bujur) dan terhadap garis Equator ( Lintang ) .
Yang harus
diketahui lebih dahulu adalah titik Terminal tower kemudian setiap sudut
deviasinya dengan referensi koordinat terminal tower.

Untuk mengetahui geografi koordinat terminal tower maka titik terminal tower tersebut harus menggunakan salah satu titik referensi yang sudah diketahui geografi koordinatnya seperti Gunung , Menara TV, dan lain-lain , dari titik ini kita tinggal menambah atau mengurangkan saja .
Partial
Coordinates ( PX T1 dan P Y T1 )
PX T1 = L sin b
PYT1 = L cos b
Sehingga
geografi koordinat terhadap garis green wich dan Equator untuk titik T1 adalah
:
G.X T1 = G.X 59 + P.X T1 (
Terhadap Green Wich )
G.Y T1 = G.Y 59 + P.Y T1 ( Terhadap
Equator )
Setelah
didapat letak geografi koordinat titik T1 maka untuk setiap sudut deviasi
sepanjang transmisi dapat ditentukan dengan referensi titik T1.
ER ECTION
Steel
Tower terdiri
dari banyak potongan-potongan besi siku dengan ukuran sesuai dengan posisinya
yang sudah digalvanisir .
![]() |
Untuk memudahkan penyusunan tower ( konstruksi tower ) maka setiap potongan besi siku harus diberi tanda sebagai identifikasi yaitu : type tower , nomor posisi dan letaknya dikiri L dan dikanan R
Idenytifikasi
mulai dari ujung tower ( Earth Wire ) sampai ke Stub
![]() |
Untuk
memudahkan erection harus dibuat Composision List untuk setiap type tower berikut extens body
dan extens legnya , juga untuk kebutuhan bautnya.
Composision
list harus benar dan teliti.
Contoh :
COMPOSISION
LIST FOR TOWER TYPE A
No.
posisi
|
L
|
R
|
Quantity
|
Ext.
A+3
|
Ext A+6
|
Ext A+9
|
1
|
1
|
1
|
2
|
|
|
|
2
|
2
|
2
|
4
|
|
|
|
3
|
2
|
2
|
4
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
.
|
|
|
|
|
|
|
.
|
|
|
|
|
|
|
56
|
8
|
|
|
|
|
|
.
|
|
|
|
|
|
|
.
|
|
|
|
|
|
|
944
|
4
|
|
|
|
|
No.
Posisi 56 dan 944 dapat dipasang dikiri
atau dikanan.
COMPOSISION
LIST OF BOLT TOWER TYPE A
f
|
S
|
QUANTITY
|
20
|
16
|
3
X4
|
18
|
20
|
2
X 4
|
16
|
18
|
4
X 8
|
Dst
|
|
|
f = diameter
S = panjang baut
XIX. STEEL YARD ( STEEL DEPO )
Cara
penempatan potongan-potongan bagian tower adalah penting sekali , pengelompokan
untuk setiap type tower harus teliti dan benar , ada dua sistem . pengaturan
penempatan potongan-potongan bagian tower :
1 .
Pengelompokan berdasarkan Nomor posisi untuk setiap type tower dalam satu
tempat sehingga bila diperlukan tinggal mengambil kebutuhan yang diperlukan
sesuai dengan komposisi list nya.
Karena tower
type merupakan mayoritas dari jumlah semua tower , hampir 90 % tower type A
maka diperlukan tempat yang luas sedang type tower yang lain tergantung
prosentase tower yang diperlukan , misal type tower A.R = 5 % Tower Type B = 2 %, Tower type C =
1 % dan seterusnya.
Cara
pengaturan penempatan potongan dibuat teratur adalah untuk memudahkan
pengambilan , sehingga bila diperlukan sebuah tower type A dapat dilayani
selama satu jam dan tidak terjadi kesalahan.
![]() |
2. Cara
kedua adalah sistem bundle yaitu beberapa bagian dari satu type tower diikat
menjadi satu dan ini juga masih dikelompokan menurut typenya sehingga bila
diperlukan tinggal mengambil beberapa bundle sesuai dengan composision list
untuk setiap type tower misal keperluan satu tower diperlukan :
-
2 bundle top
-
2 bundle trave
-
2 bundle cross arm
-
2 bundle delta
-
2 bundle body
-
2 bundle stub
-
dst
![]() |
Sedangkan pengelompokan mur-baut harus di pisah-pisah dikelompokan menurut ukurannya, setiap ukuran mur-baut ditempatkan dalam suatu peti dan diberi kode nomor ukuran mur-baut tidak boleh dicampur karena akan membuat bingung.
Pada
waktu pengiriman mungkin terjadi kesalahan maka harus dichek mana yang rusak,
dan dibuat daftar untuk dimintakan ke pabriknya demikian juga untuk
bagian-bagian yang hilang.
XXX. STRINGING
Stringing
adalah pemasangan konduktor pada tower.
Sebelum
stringing dilakukan perlu persiapan yaitu :
Pengecekan untuk setiap tower mengenai keadaan pondasi, dan
bagian-bagian tower apakahada yang hilang atau masih kurang atau masih ada
kesalahan , dan keadaan bautnya apakah masih lengkap hal ini dinamakan Revision.
Bila ada kekurangan ambil di steel yard dan segera dipenuhi
kekurangan tersebut.
Dalam pekerjaan ini konstruksi oleh Pelaksana dalam negeri (
WK ) dan Supervision oleh Suplyer luar negeri ( SAE ) .
Pada waktu stringing konduktor tidak boleh menyentuh tanah ,
karena akan menyebabkan luka dan kotor , bila tegangan kerja sudah dikenakan
akan menimbulkan efek korona.
![]() |
Bila keadaan tower sudah lengkap kemudian dipasang isolator dan pulley block untuk tower suspension dan pulley block untuk tower tension.
Setelah pulley block dan isolator terpasang kemudian dengan
tenaga manusia memasang pilot wire dari
tali nylon dengan
memanjat untuk setiap
tower dengan diameter tali
Φ = 5cm , setelah tali nylon terpasang pada pulley block kemudian
disambung dengan steel pilot wire dengan diameter Φ = 10 cm , kemudian tali
nylon digulung untuk menarik steel pilot wire Φ = 10 cm , setelah pilot wire Φ
= 10 cm terpasang kemudian disambung dengan pilot wire dengan diameter Φ = 20
cm , setelat pilot wire dengan diameter Φ = 20 cm terpasang pada pulley block ,
kemudian pilot wire dengan diameter Φ = 20 cm disambung dngan konduktor ,
penarikan konduktor dilakukan per fasa yaitu untuk empat konduktor sekali gus.

Karena konduktor tidak boleh menyentuh tanah maka diperlukan tension , oleh karena itu diperlukan alat pengerem yaitu Brake Machine.

Setelah selesai pemasangan konduktor pada pulley block kemudian dipasang camelong untuk memasang angker sementara agar konduktor tidak merosot ketanah.
Setelah selesai dipasang angker skur sementara kemudian
dipasang Deadend Clamp setelah selesai kemudian ditarik pelan-pelan , untuk
dipasang pada pada isolator tension tower kemudian pelan-pelan dilepas , dengan
alat komunikasi memberitahu petugas winch.
Cara penarikan setiap 3000 meter, setelah selesai 
berikutnya adalah sama 3000 meter setelah selesai kemudian konduktor disambung , setelah selesai penyambungan angker darurat dilepas konduktor telah tersambung.

berikutnya adalah sama 3000 meter setelah selesai kemudian konduktor disambung , setelah selesai penyambungan angker darurat dilepas konduktor telah tersambung.
1. Drum Station dan
Winch Terminal
Dalam stringing yang paling sulit adalah menentukan drum
station dan winch terminal , karena diperlukan tempat yang datar dan luas dan
memungkinkan dalam transportasi peralatan dan material , karena untuk stringing
300 meter diperlukan 12
drum konduktor, 2 drum earth wire
, brake machine dan lain-lain, yang semuanya itu cukup besar dan berat, dalam
hal ini penempatan drum station dan winch terminal dapat dilihat dari gambar
profile.
Pelaksanaan stringing
adalah sebagai berikut :
1.
Transportasi material yang diperlukan ke lokasi drun
station :
-
Earth wire drum
-
Conductor drum
-
Insulator
-
Pulley block
-
Winch
-
Dan peralatan stringing lainnya.
Karena jumlah material cukup berat dan
besar maka perencanaan untuk penempatan harus benar dan tepat.
2.
Penarikan ( pull out ) dari drum earth wire dan
conductor ke puncak tower , dan bila
penarikan lebih dari single pulled ( 3000 meter ) maka diperlukan jointing
3.
Tensioning dan Sagging
Tensioning adalah memberikan tegangan tarik pada konduktor
pada porsinya ( benar ) yaitu sesuai dengan EDT tension
Sagging adalah pengaturan sag untuk setiap span harus benar,
tensioning dan sagging dilakukan untuk setiap section.
4.
Sectioning dan Clamping
Sectioning adalah stringing untuk tower tension ke tower
tension
Clamping adalah memindahkan konduktor dari pulley block ke
suspension clamp.
Tension dilakukan untuk setiap section untuk tension
sementara sebelum clamping kurang dari 1800 kg dan sagging mendekati betul (
temporary sagging ) untuk final paling sedikit adalah setelah dua hari karena
kemungkinan masih tertjadi perubahan pada konduktor dan final tension dilakukan
untuk setiap section.

Pada waktu mau memotong konduktor harus diberi tanda , juga
saat memindahkan dari pilley block ke suspension klem harus diberi tanda.
5.
Pemasangan spacer dan pentanahan konduktor
Karena konduktor telah diisolasi dari tanah maka harus
ditanahkan , karena adanya muatan elektro statis konduktor akan bertegangan ,
oleh karena itu konduktor harus ditanahkan untuk keamanan pekerja.
Pemasangan spacer menggunakan sepeda dan jumlah spacer
tergantung dari panjang span, spacer mempunyai ukuran 40 x 40 cm
6.
pemasangan fitting , final revision , dan melepas
pentanahan.
Fitting : - Anti panjat
-
Monotoring ( tanda peringatan)
-
Damper anti getaran
-
Final number of tower
-
Posisi fasa
![]() |
Dalam proyek ini tidak menggunakan damper karena pada spacer sudah dilengkapi dengan karet peredam getaran.
Setelah pemasangan fitting
selesai kemudian melepas pentanahan.
7.
Pengukuran tahanan tanah kaki tower
![]() |
Tahanan tanah diukur karena tahanan tanah berbeda-beda , bila tidak cukup dengan pipa maka dibuat dengan plat strip yang ditanam dalam tanah yang dihubungkan antara tower dengan tower, tahanan tanah > 20 Ohm adalah tidak baik.
![]() |
Ada kalanya menggunakan plat strip diputarkan disekeliling tower
Pentanahan
dilakukan sebelum stringing.
2. Pelaksanaan Stringing
![]() |
Pertama kita tarik tali nylon dengan tenaga manusia memanjat setiap tower ( fasa 1 ) setelah selesai kemudian diputar ke fasa 2 sekalian menarik steel rope f =10 mm setelah selesai nylon diputar pada fasa 3 dan steel rope f =10 mm diputar pada fasa 2sekaligus menarik steel rope f =20 mm setelah selesai kemudian disambung dengan konduktor yang akan ditarik setelah selesai penarikan konduktor fasa 1 dam posisi steel rope f =20 mm
pada
fasa 2 dam steel rope f
=10 mm pada fasa 3 kemudian dapat dilakukan penarikan konduktor fasa 2 dan
sekali gus steel rope f
=20 mm diputar untuk fasa 3 dan siap untuk menarik konduktor fas 3.
Brake
machine juga digunakan untuk steel rope f =10 mm dan f
=20 mm karena untuk menghindari rumah atau benda-benda lain.
Penarikan
dapat dilakukan : - single pulley à 3000 meter
- double pulley 6000 meter ( satu sambungan
)
- triple pulley 9000 meter ( dua sambungan )
Penyambungan
dilakukan di drum station , dalam penarikan harus dilengkapi dengan alat
telekomunikasi antara drum station dengan winch terminal untuk memberitahu tarik , kendor , brake dan lain-lain.
Pentanahan
:
Pentanahan
sepanjang 1 km dari Substation (GI) harus dibuat continuous yaitu antara tower
ke tower sepanjang 1 km

Pengukuran tahanan tanah sebelum stringing karena setelah stringing pengukuran bukan harga yang sebenarnya karena sudah ada earth wire , batas tertinggi tahanan tanah adalah 20 ohm .
Bila
tahanan tanah lebih dari 20 ohm harus ditambah elektroda pentanahan sedangkan
bila kurang dari 2 ohm pentanahan dengan stub sudah cukup tanpa elektroda
pentanahan .
![]() |
Dalam proyek ini harga tahanan tanah 80 % adalah ± 2 Ohm, bila tahanan tanah lebih dari 20 Ohm dibuat pentanahan radial.
3. Section
Yang
dikatakan section adalah antara tower tension ketower tension kerikutnya
karena :
-
Tension sama
-
Equivalent span sama
-
Virtual span pada cartenery sama
4. Sagging
![]() |
Pengaturan saggging yaitu dengan pengaturan tension , pengukuran sagging dilakukan pada suhu kerja , sedangkan curva diambil pada suhu maximum 45O C , sedangkan penarikan adalah pada suhu kerja ± 30 O C sagging berarti diambil antara suhu 15 O C s/d 45 O C, perbedaan suhu mengakibatkan perbedaan sag .
Misal
maximum temperature S = 21,1 m
Minimum temperature S = 17,9 m
Perbedaan sag = 3,2 m
Toleransi
sag adalah satu kali diameter konduktor atau maximum t = 2 x f konduktor
Oleh
karena itu penentuan sag dengan menggunakan list.
Stringing
table of sagging
toC
|
Span
|
||||
1 - 2
|
2 - 3
|
3 - 4
|
|
|
|
15oC
|
17.9
|
|
|
|
|
16oC
|
18.1
|
|
|
|
|
17oC
|
18.25
|
|
|
|
|
18oC
|
18.32
|
|
|
|
|
19oC
|
|
|
|
|
|
:
|
|
|
|
|
|
:
|
|
|
|
|
|
30oC
|
19.00
|
|
|
|
|
45oC
|
21.11
|
|
|
|
|
Perbedaan
sag dipengaruhi oleh perbedaan suhu maka harus diperhitungkan untuk setiap
derajat untuk setiap span .
Untuk
satu section cukup diukur satu span saja dengan sendirinya yang lainpun betul ,
misal kita dapatkan span yang cukup banyak maka pengukuran dilakukan untuk
beberapa span untuk koreksi.
Pengukuran
span tidak pernah dilakukan pada span dekat tension tower karena konduktor masih berubah pada saat ditarik
![]() |
Bila menjumpai span seperti dibawah ini
Berat
konduktor cenderung menjurus ke span
terbesar sehingga pengukuran sag dilakukan pada sag dengan span terbesar
, sehingga ground clearance minimum
tidak kurang dari 15 meter , akan tetapi pada span terkecil tidak
diperlukan pengukuran lagi karena sag menjadi kecil dan gground clearance
menjadi lebih besar dan akan lebih aman ,
Pada
waktu melakukan pulling out conduktor tension dibuat lebih dari EDT yaitu
sebesar 20 % dari EDT selama ± 15 menit , ini adalah bagus untuk sag yang akan datang
, kemudian dikendorkan dibawah sedikit dari EDT.
Penarikan
konduktor over tension selama 15 menit dimaksudkan agar strand ( puntiran bagian-bagian konduktor ) agar
mapan , setelah itu dikendorkan dan dibiarkan selama paling tidak dua hari
kemudian baru dapat dilakukan sagging.
Misal EDT = 1800 kg
, 20 % EDT = 2160 kg selama
150menit kemudian dikendorkan sedikit dari EDT misal = 1700 Kg salama dua hari baru disagging.
5. Pengukuran sagging :
Instrument
untuk mengukur sagging adalah teodolit
khusus yaitu teodolit kakatua yang dapat dibautkan pada besi tower ( Parot
Theodolit) .
Petugas
sagging dilengkapi dengan sarana telekomunikasi untuk meminta pada petugas
winch terminal untuk mengendorkan atau menarik konduktor sampai didapat sagging
yang tepat dalam keadaan balanche , kemudian
pada tension diberi tanda untuk pemotongan , begitu juga pada suspension
insulator juga diberi tanda untuk memindahkan dari pulley block ke suspension
clamp.
Cara
pengkuran sagging :
1.
Bila kita dapatkan satu span yang dapat melihat sag
diantara tower ke tower :
Contoh :
Misal pada saat pengukuran sagging suhu menunjuk 30o C pada thermometer
dari tabel dapat dilihat , masal pada span 2-3 dibaca sagging 19 m
2.
![]() |
bila kita dapatkan lokasi yang tidak rata dimana dari satu tower tidak dapat melihat tower yang lainnya. ( 2.a. )
![]() |
2.b ( Cara yang lebin baik )
3.
![]() |
Reduced Horisontal Sag
x = T . D / p
. D
d = D/2
– ( TD
/p.D )
s = d2p / 8T à
atau a = { D/2 - ( TD /p.D
)} 2.p
8T
T =
Tension
D = Defferensi
level
p =
Berat konduktor / meter
Untuk
pengukuran sag yang kita butuhkan adalah
s ( sag dengan span 2d ) yaitu dengan menempatkan unstrument sejauh s dari
posisi konduktor dengan sudut 90 o inklinasi
Bila
ingin mengetahui RS ( Reduced Sag ) adalah :
T / (
D/2 – x ) = D
/ D à
t = {D ( D/2 – x ) } / D
RS
= s + t
Cheks formula

Formula untuk bermacam-macam sag
![]() |
4. Dengan Menentukan Target & Instrument Horisontal Menyinggung Catenery
![]() |
Offset
Berdasarkan
pengalaman maka pada saat selesai sagging kemudian diberi tanda kemudian pada
saat clamping , suspension clamp tidak dipasang persis pada tanda tetapi
bergeser kurang lebih 25 cm sehingga
pada saat suhu dingin isolator tidak miring.
Penyebab
miring ini tiada seorangpun tahu,
Besarnya
pergeseran dari tanda adalah tergantung dari deferensi level dari dan tension ,
penentuan Mark offset berdasar pada list.
5. Dengan menempatkan instrument kira-kira ditengah-tengah span yang
akan membentuk dua garis singgung pada catenery dengan sudut a1 dan a2 .
![]() |
6. Clamping.
Sebelum
diakukan clamping pada suspension tower yaitu setelah pengukuran sagging
kemudian pada konduktor diberi tanda untuk menempatkan konduktor pada
suspension clamp jamgan sampai salah atau bergeser .
Untuk
section yang datar hal ini tidak menjadi masalah karena posisi pada suhu dingin
atau panas tidak berubah , tetapi bila
pada span yang berturut-turut mempunyai perbedaan level yang cukup besar maka
bila sagging selesai kemudian dilakukan clamping pada suhu dingin kedudukan
konduktor akan berubah sehingga isolator akan kelihatan miring.
7. Joint
![]() |
Joint adalah penyambungan antara konduktor dengan konduktor , joint paling baik adalah ditempatkan ditengah – tengah span karena getaran ditengah span adalah yang paling kecil.
Joint
tidak boleh dilakukan pada :
![]() |
-
Dekat dengan tension Clamp ( span yang ada tensionya )
-
Dekat dengan sepersepuluh dari suspension clamp ( 0,1
D )Pada span yang crossing dengan :
-
Jalan
-
Rel kereta api
-
Transmission line yang lain
-
Kabel telepon
-
Bangunan lainnya.
![]() |
Joint merupakan titik terlemah dari sepanjang konduktor.
Penyambungan konduktor harus
diperhatikan cara pengepresan yaitu dari
tengah kearah keluar , kemudian diambil satu sampel untuk dilakukan
pengujian , yaitu dengan cara dipotong kemudian dilihat penampangnya , bila
penampangnya masif tidak ada celah berarti hasil penyambungan baik tetapi bila
penampang sambungan masih terdapat celah-celah kecil atau masih terlihat
bentuk-bentuk urat konduktor berarti penyambungan tidak baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar